Kita ketahui akhir-akhir ini di bberapa penjuru tanah air ini
mulai diramaikan oleh kasus-kasus yang fenomenal yaitu kembalinya “Zaman Batu”.
Zaman batu disini bukan seperti manusia yang tinggal ala manusia gua yang hidup
di gua yang mata pencahariaannya berburu apalagi manusia kera seperti yang
dikatakan oleh Darwin (saya sendiri gak sepakat dengan teori Darwin). Untuk
permulaan tahun 2013/2014 yang diledakan yaitu Batu Akik. Batu yang konon
pernah digunakan oleh seseorang ternama di Istana (informasi belum begitu
jelas). Sehingga menjadikan nilai jual yang tinggi, mengingat penduduk
Indonesia adalah konsumen terbesar. Pasar bergerak ini bisa untuk mendulang
rupiah bagi mereka yang mampu dann mengerti caranya.
Batu Akik saat ini mulai merajalela
bakk seperti ilalang yang tumbuh subur dari kalangan anak-anak, remaja,
Bapak-bapak, Kakek-kakek, selebritis hingga kaum hawa pun terobsesi memakai
batu akik. Manusia Zaman Batu ini timbul karena keinginan MANUSIA untuk
memiliki benda yang MEMILIKI unsur alam salah satunya dengan mengumpulkan batu.
Berawal dari hal tersebut sebagian orang
mempunyai kepuasan yang tinggi setelah memiliki dan memakai batu tersebut. Hampir
semua orang saat ini membicarakan dan memakai kadang juga membuatnya. Dibeberapa tempat malah ada orang yg dengan
rela melawan hawa dingin malam hanya untuk mencari batu di pinggiran rel kerata
api, di sungai, maupun di hutan yang terindikasi ada batu akik. Sampai-sampai
demi satu buah batu yang telah ditemukan mereka antri menunggu.
cuma.... kadang aku bertanya dalam hati apakah fenomena batu
akik ini bisa bertahan lama, ataukah nasibnya akan sama dengan anthurium di
tahun 2007 ?. Di Indonesia sendiri ada berbagai jenis bebatuan yang menarik dan
indah untuk dikoleksi yang mempunyai corak yang khas. Yah setiap manusia
mempunyai kepuasan tersendiri dalam menilai suatu hal. Untuk saat ini nikmati
doelu memakai batu akik entah sampai kapan fenomena batu akik ini kan tetap
eksis dimata masyarakat Indonesia itu tergantung pada anda sendiri.
No comments:
Post a Comment